Tari Legong Sri Padma

(di video ini Legong Sri Padma dimulai dari menit 12 setelah Condong)
Legong Sri Padma
Penata Tari: mayumi inouye
Penata Karawitan: kadek ferry

Bulan ini kami telah mementaskan karya baru kami yaitu Legong Sri Padma. Ini adalah sebuah karya baru tari Legong yang ditarikan oleh 8 penari Legong dan 1 penari Condong. Dipentaskan Ngayah untuk pertama kalinya saat Upacara Karya Agung Ngenteg Linggih & Ngusabha Dalem di Pura Dalem Gede Desa Peliatan.

Ide pembuatan karya Legong ini sudah kami rencanakan sejak Oktober 2016. Di bulan Purnama Maret 2017 kami mulai latihan dan upacara Nuasen di Pura Gunung Sari Peliatan, bersama Jero Mangku Lingsir, Jero Mangku Alit, dan Jero Mangku Istri, yang juga dihadiri oleh perwakilan beberapa penabuh dan penari.

Tari Legong Sri Padma

Berbincang-bincang dengan Jero Mangku Lingsir dan
Jero Mangku Alit di Pura Gunung Sari Peliatan usai Upacara Nuasen Legong Sri Padma

Pura Masceti Gunung Sari adalah sebuah pura Subak, namun disini diyakini juga bahwa dewa kesenian “Ida Betara Ratu Panji” berstana di Pura ini. Dalam rangkaian upacara Nuasen ini kami memainkan salah satu bagian melodi iringan Legong Sri Padma dengan beberapa alat musik gamelan yang kami bawa ke pura. Nada lagu ini dimainkan bersama dengan tariannya juga, sebagai wujud ketulusan dan keseriusan kami akan memulai untuk membuat sebuah karya Tari Legong dengan harapan agar diberkati dalam setiap proses dan tahapannya.

Berbicara mengenai pembuatan karya baru, beberapa tahun sebelumnya kami pernah membuat karya Tari Penyambutan Kreasi dimana f (kadek ferry) menata iringan gamelannya dan m (mayumi inouye) membuat koreografinya. Namun kali ini berbeda. Dalam proses pembuatan Karya Legong baru ini ada banyak hal yang diperhatikan terlebih iringan gamelan dan koreografi Legong Sri Padma ini akan masih menggunakan aturan susunan atau struktur Legong klasik seperti ada bagian Pepeson Condong nya, Pengawak, Pengecet, Siyat, Pekaad, dan lainnya.
Legong Sri Padma, meskipun tergolong karya baru namun unsur-unsur klasik Pelegongan nya masih kami pertahankan.

Kerjasama koreografer dan komposer juga sangat penting sehingga ada kesatuan antara iringan gamelan dan koreografinya. Prosesnya cukup panjang dan saling melengkapi. Kadang ada bagian iringannya yang dirasa kurang sejalan dengan koreografinya, dan harus dirubah dan dirubah lagi, namun kami sangat menghargai proses ini demi terwujudnya harmonisasi dan kesatuan karya Legong Sri Padma.

Tari Legong Sri Padma

Setelah selesai membuat Gending atau Lagu Pokok dilanjutkan dengan bagian Kotekan nya

Dalam iringan gemalen Legong Sri Padma ini ada bagian gending yang diadaptasi dari sebuah lagu Kuno Jepang. Ada kemiripan laras antara lagu Jepang Kuno ini dengan laras gamelan Bali, namun ini diolah dan ditata lagi agar cocok dimainkan dengan gamelan Bali. Pemilihan Lagu Jepang ini tidak serta merta dipilih begitu saja namun ini berkaitan dengan tema koreografinya yang juga mengambil cerita dari budaya Jepang.

Tari Legong Sri Padma

m (mayumi inouye) latihan bersama para penari Legong Sri Padma murid-murid nya.
Selain di f studio latihan tari juga dilakukan di Bale Banjar Kalah untuk penyesuaian area panggung yang lebih luas

Penata Tari dari Legong Sri Padma ini adalah m (mayumi inouye) dan sekaligus ia sebagai penarinya bersama 8 orang murid-muridnya dari Sanggar Sri Padma. Sedangkan Penata Karawitannya adalah f (kadek ferry), dengan sekaa pendukung dari Sekaa Gong Semara Pegulingan Dewi Sri Peliatan.

Anggota dari Sekaa Gong Semara Pegulingan Dewi Sri adalah mereka para penabuh senior (werdha) desa Peliatan dan Teges Kanginan. Disini saya adalah salah satu penabuh yang paling muda. Saya sangat menghargai dan berterima kasih kepada mereka para senior ini karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa menuangkan ide karya saya di grup Semara Pegulingan ini.

Tari Legong Sri Padma

Suasana latihan para penabuh

Bulan berikutnya yaitu April adalah bulan dimana terdapat banyak hari baik upacara. Di bulan ini juga di Pura Dalem Gede Peliatan akan dilangsungkan upacara besar yaitu Karya Agung Ngenteg Linggih & Ngusabha Dalem. Banyak dari para penabuh berharap agar karya ini cepat rampung dan bisa dipentaskan Ngayah di Pura Dalem Gede Peliatan ini.

Minggu-minggu telah berlalu. Di hari-hari jelang dimulainya rangkaian upacara besar ini ternyata karya kami belum sepenuhnya rampung. Namun berkat semangat dan antusiasme para penabuh serta banyaknya apresiasi positif dari teman-teman seniman akhirnya kami bisa merampungkan karya kami ini.

Tarian dan iringannya boleh jadi sudah rampung, namun disisi lain bagaimana dengan tata busana nya? m (mayumi inouye) adalah penata kostum legong Sri Padma ini. Secara umum kostum dari tari Legong Sri Padma ini masih menggunakan tata busana Palegongan Klasik, karena memang dari konsep awal pembuatan karya ini bahwa Legong Sri Padma ini akan tetap mempertahankan nuansa klasik nya. Meskipun demikian tetap dilakukan penyesuaian warna kain serta beberapa penambahan unsur busana dengan penataan desain yang dapat menggambarkan tema cerita dari Legong ini.

Tari Legong Sri Padma

Kostum Legong Sri Padma
desain dengan motif khusus di-Prada pada kain, begitu juga pada bagian “oncer” nya

Gagasan warna dasar untuk kostum Legong ini adalah aksen merah dengan warna biru tua. Diambil dari Logo grup Sri Padma. Logo ini menggambarkan “Bara Api di tengah bunga teratai”

Sanggar Sri Padma - f studio, Peliatan Ubud, BALI: スリ・パドマ (サンガル・スリ・パドマ)

Bagian lain kostum seperti “oncer” juga adalah desain dari m (mayumi inouye) dengan pemilihan kain-kain bernuansa Jepang, menyesuaikan dengan tema atau cerita dalam Legong ini yang berkaitan dengan budaya Jepang.

Astungkara, sebagai rasa syukur dan bentuk sebuah persembahan, akhirnya karya ini dapat dipentaskan perdana ngayah di Pura Dalem Gede Peliatan pada 30 April 2017.

Matur Suksma!

Sinopsis Legong Sri Padma

Tari Legong Sri Padma

Legong Sri Padma saat Pentas Ngayah di Pura Dalem Gede Peliatan 
Photo by GiLO

Disini dikisahkan bahwa Sri Padma adalah seorang Dewi. Ia memiliki rasa cinta kasih yang tinggi dan sangat peduli terhadap sesama. Jika ada yang sakit, dia akan hadir untuk membantu meringankan rasa sakitnya. Jika ada anak yang menangis, dia akan hadir untuk memberikan kenyamanan kepada anak tersebut. Sri Padma berusaha membimbing orang menuju kebahagiaan. Dunia menjadi tersenyum damai karenanya.

Namun seiring berjalannya waktu, gangguan besar pun muncul. Terutama ketika ada pertempuran, peperangan. Ini adalah masa-masa yang sangat sulit bagi Sang Dewi.

Ketika dia sedang membantu seseorang dan pada saat yang sama juga banyak orang lain yang sangat membutuhkan bantuan. Ia sangat sedih melihat di depan mata banyaknya yang memerlukan bantuannya, namun ada daya, tangannya sudah penuh, hatinya pun sangat sedih dan tak kuasa menerima ini. Sri Padma berduka atas keterbatasannya.

Namun tekad dan rasa welas asih nya masih membara. Dia ingin menyelamatkan semua makhluk hidup. Hingga akhirnya Tuhan yang sedang menyaksikan situasi Sri Padma ini dari kahyangan, memberinya anugrah “Seribu Tangan” agar Sang Dewi bisa membantu makhluk hidup dan menebar kembali rasa cinta kasihnya kepada mereka.

 レゴン・スリ・パドマ舞踊(Legong Sri Padma)動画 

Tari Legong Sri Padma

Legong Sri Padma saat pentas pertama Ngayah di Pura Dalem Gede Peliatan 30 April 2017
Penari dalam foto: mayumi & Komang Sri
Photo by GiLO

Saat ini kami ingin menyelenggarakan “Festival Seni Kyushu Bali” dan kami bekerja secara swadaya. Jika rencana ini bisa terealisasi mungkin tarian ini akan menjadi salah satu program yang menarik.
Silahkan baca artikel “Festival Seni Kyushu Bali” di situs ini!
Terima kasih atas kerjasamanya, dan juga kepada para Sponsor.

Terima Kasih Kepada Para Sponsor
Nying Chang
Kevin
Moko
Florence
Isabelle